Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: Sembilan Warga Sipil Tewas
Perang Perbatasan Thailand Kamboja memuncak pada Kamis (24/7/2025), ketika militer kedua negara terlibat pertempuran sengit yang menewaskan sedikitnya 9 warga sipil dan melukai belasan lainnya. Konflik, yang saling tuduh menyerang memicunya, memperburuk hubungan kedua negara tetangga dan memicu kekhawatiran akan eskalasi regional.
Pertempuran meletus di enam wilayah perbatasan yang telah lama disengketakan, dengan Thailand dan Kamboja saling menuding sebagai pemicu agresi. Militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang sasaran militer Kamboja, yang Phnom Penh kecam sebagai “agresi militer brutal.” Situasi semakin tegang setelah Thailand menutup perbatasan dan mendesak warganya segera meninggalkan Kamboja.
Berita lainnya: Harlah PKB 2025: Prabowo Ungkap Keterkesan Mendalam terhadap Sambutan Ma’ruf Amin
Bentrokan bersenjata meletus sehari setelah ketegangan diplomatik meningkat, ketika Thailand menarik duta besarnya dari Kamboja akibat insiden ranjau darat yang melukai seorang tentara Thailand. Berikut adalah poin-poin utama dari konflik ini:
Insiden ranjau darat pada Rabu (23/7/2025) memicu konflik, yang kemudian memunculkan aksi militer skala besar. Penutupan perbatasan dan serangan udara menunjukkan bahwa kedua negara belum menemukan jalan menuju de-eskalasi, sehingga memperpanjang sengketa perbatasan yang telah berlangsung puluhan tahun.
Perang Perbatasan Thailand Kamboja dengan korban sipil yang terus bertambah dan ancaman eskalasi militer, komunitas internasional mendesak kedua pihak untuk memulai dialog guna meredakan ketegangan. Kamboja menegaskan kesiapannya mempertahankan wilayahnya, sementara Thailand bersikeras melindungi kedaulatannya. Tanpa intervensi diplomatik segera, konflik ini berpotensi memperburuk stabilitas kawasan ASEAN.
Kontroversi Usulan Penundaan Pembangunan IKN Memanas Perdebatan mengenai Nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali mencuat…
Militer Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri, saling serang dengan senjata berat, memperluas medan konflik…
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi sambutan Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Ma'ruf Amin…