Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: Sembilan Warga Sipil Tewas

Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: 9 Warga Sipil Tewas

Read Time:2 Minute, 30 Second

Konflik Bersenjata Memanas, Jet Tempur Thailand Serang Sasaran Militer Kamboja

Perang Perbatasan Thailand Kamboja memuncak pada Kamis (24/7/2025), ketika militer kedua negara terlibat pertempuran sengit yang menewaskan sedikitnya 9 warga sipil dan melukai belasan lainnya. Konflik, yang saling tuduh menyerang memicunya, memperburuk hubungan kedua negara tetangga dan memicu kekhawatiran akan eskalasi regional.

Pertempuran meletus di enam wilayah perbatasan yang telah lama disengketakan, dengan Thailand dan Kamboja saling menuding sebagai pemicu agresi. Militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang sasaran militer Kamboja, yang Phnom Penh kecam sebagai “agresi militer brutal.” Situasi semakin tegang setelah Thailand menutup perbatasan dan mendesak warganya segera meninggalkan Kamboja.

Berita lainnya: Harlah PKB 2025: Prabowo Ungkap Keterkesan Mendalam terhadap Sambutan Ma’ruf Amin

Kronologi dan Dampak Konflik

Bentrokan bersenjata meletus sehari setelah ketegangan diplomatik meningkat, ketika Thailand menarik duta besarnya dari Kamboja akibat insiden ranjau darat yang melukai seorang tentara Thailand. Berikut adalah poin-poin utama dari konflik ini:

  • Korban dan Kerusakan:

    • Pertempuran menewaskan sembilan warga sipil, dengan rincian: enam di Provinsi Sisaket, dua di Provinsi Surin (termasuk seorang bocah berusia lima tahun), dan satu di Provinsi Ubon Ratchathani.
    • Serangan roket di Distrik Kap Choeng, Provinsi Surin, melukai tiga orang, termasuk 14 korban luka secara keseluruhan.
    • Konflik melanda enam wilayah perbatasan, merusak infrastruktur dan memicu kepanikan di kalangan warga sipil.

  • Kronologi Versi Thailand:

    • Militer Thailand melaporkan bahwa sekitar pukul 07.35 waktu setempat, mereka mendengar suara pesawat tanpa awak (UAV) Kamboja, meskipun tidak melihatnya secara langsung, sehingga memicu insiden.
    • Enam prajurit Kamboja bersenjata lengkap, termasuk granat berpeluncur roket, mendekati kawat berduri di dekat pangkalan militer Thailand.
    • Meski Thailand berupaya mencegah konflik dengan peringatan lisan, Kamboja melepaskan tembakan sekitar pukul 08.20, sehingga Thailand membalas tembakan.
    • Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menghancurkan dua pos militer Kamboja, yaitu Komando Daerah Militer Khusus 8 dan 9.

  • Kronologi Versi Kamboja:

    • Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menuduh Thailand sengaja mengerahkan pasukan besar dan senjata berat untuk menduduki wilayah Kamboja.
    • Jet tempur Thailand menjatuhkan dua bom di wilayah Kamboja, yang Kamboja kecam sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB.
    • Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengecam tindakan Thailand sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap norma ASEAN” dan menegaskan kesiapan militer Kamboja untuk mempertahankan kedaulatan.

  • Dampak Diplomatik:

    • Thailand menutup semua pintu perbatasan dengan Kamboja dan mendesak warganya segera meninggalkan negara tetangga tersebut.
    • Bangkok mengumumkan rencana mengusir duta besar Kamboja sebagai respons atas ketegangan yang meningkat.
    • Kamboja mengecam serangan udara Thailand sebagai ancaman terhadap perdamaian regional.

Eskalasi yang Mengkhawatirkan

Insiden ranjau darat pada Rabu (23/7/2025) memicu konflik, yang kemudian memunculkan aksi militer skala besar. Penutupan perbatasan dan serangan udara menunjukkan bahwa kedua negara belum menemukan jalan menuju de-eskalasi, sehingga memperpanjang sengketa perbatasan yang telah berlangsung puluhan tahun.

Seruan untuk Mediasi

Perang Perbatasan Thailand Kamboja dengan korban sipil yang terus bertambah dan ancaman eskalasi militer, komunitas internasional mendesak kedua pihak untuk memulai dialog guna meredakan ketegangan. Kamboja menegaskan kesiapannya mempertahankan wilayahnya, sementara Thailand bersikeras melindungi kedaulatannya. Tanpa intervensi diplomatik segera, konflik ini berpotensi memperburuk stabilitas kawasan ASEAN.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Harlah PKB 2025: Prabowo Ungkap Keterkesan Mendalam terhadap Sambutan Ma'ruf Amin Previous post Harlah PKB 2025: Prabowo Ungkap Keterkesan Mendalam terhadap Sambutan Ma’ruf Amin
Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri di Perbatasan Next post Eskalasi Konflik: Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri di Perbatasan