Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri di Perbatasan

Eskalasi Konflik: Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri di Perbatasan

Read Time:2 Minute, 2 Second

Militer Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri, saling serang dengan senjata berat, memperluas medan konflik dan memaksa ribuan warga mengungsi.

Pertempuran sengit kembali terjadi di sepanjang perbatasan antara Kamboja dan Thailand pada hari kedua eskalasi konflik, Jumat (25/7). Militer kedua negara terlibat benturan senjata berat, termasuk artileri dan sistem roket canggih, memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik bersenjata di kawasan Asia Tenggara.

Konflik Bersenjata Memanas di Perbatasan: Artileri dan Roket BM-21 Jadi Senjata Andalan Kedua Negara

Menurut keterangan resmi dari militer Thailand, pasukan Kamboja memulai serangan menjelang fajar di Provinsi Ubon Ratchathani dan Surin. Mereka menggunakan artileri lapangan serta sistem roket multipel BM-21 buatan Rusia untuk melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap pos-pos keamanan Thailand.

Tentara Kamboja melakukan serangan terus-menerus dengan senjata berat, termasuk artileri dan roket BM-21,” ujar juru bicara militer Thailand seperti dikutip Channel NewsAsia. “Pasukan Thailand telah merespons secara taktis dengan tembakan balasan yang sesuai.”

Sementara itu, Perdana Menteri Sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, mengingatkan bahwa situasi yang terus memanas bisa berujung pada konflik berskala perang. Ia menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menyelesaikan perselisihan melalui jalur diplomatik.

Warga sipil di sekitar lokasi benturan turut menjadi korban. Saksi mata di Surin melaporkan mendengar ledakan keras berkali-kali sepanjang hari. Beberapa warga juga menyaksikan konvoi besar kendaraan militer Thailand—terdiri dari lusinan truk tempur, kendaraan lapis baja, dan tank—bergerak menuju garis depan perbatasan.

Poin-Poin Utama Konflik Hari Kedua:

  • Eskalasi Senjata: Kamboja menggunakan artileri dan sistem roket BM-21 dalam serangan ke pos-pos Thailand.
  • Respons Militer Thailand: Pasukan Thailand membalas dengan tembakan artileri taktis.
  • Luasnya Medan Pertempuran: Jumlah lokasi konflik meningkat dari enam menjadi 12 titik.
  • Korban Jiwa dan Pengungsi: Sedikitnya 16 orang tewas (15 di Thailand, satu di Kamboja), dan lebih dari 120.000 warga terpaksa mengungsi.
  • Ancaman Perang: Perdana Menteri Thailand memperingatkan bahwa kekerasan dapat berkembang menjadi perang terbuka.

Kamboja dan Thailand Terlibat Pertempuran Artileri kembali memanas setelah semula meletus pada Kamis pagi waktu setempat. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas eskalasi ini, dengan masing-masing mengklaim bahwa pihak lawan yang memulai serangan terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya intensitas serangan dan semakin luasnya area konflik, masyarakat internasional mulai mengawasi dengan cemas perkembangan situasi di perbatasan kedua negara. Organisasi ASEAN hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait konflik ini.

Berita Lainya: Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: 9 Warga Sipil Tewas

Sementara itu, warga di wilayah perbatasan terus dievakuasi, dan kedua negara tampak bersiap untuk pertempuran yang lebih panjang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: Sembilan Warga Sipil Tewas Previous post Perang Perbatasan Thailand Kamboja Meletus: 9 Warga Sipil Tewas
Pemerintah Prabowo Tegaskan Komitmen: Nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) Tetap Berlanjut Tanpa Moratorium Next post Pemerintah Prabowo Tegaskan Komitmen: Nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) Tetap Berlanjut Tanpa Moratorium